Kamis, 07 Mei 2015

Project Centennial, Ubah Aplikasi Desktop Menjadi Universal Apps untuk Windows 10


Selain memperkenalkan Project Astoria dan Project Islanwood, Microsoft juga meluncurkan Project Centennial. Raksasa perangkat lunak asal Redmond ini mengatakan bahwa Project Centennial dapat membantu pengembang untuk memporting aplikasi Win32 atau aplikasi desktop ke Universal Apps yang mendukung Windows 10. Pengembang aplikasi hanya melalui beberapa langkah saja.

Sebelumnya Microsoft mencoba merayu pengembang aplikasi Android melalui Project Astoria untu memudahkan porting aplikasi Android ke Windows 10. Tak hanya itu, Microsoft juga berusaha menarik perhatian pengembang Apple iOS dengan Project Islanwood untuk memudahkan porting aplikasi iOS ke Windows 10 dengan beberapa langkah saja.

Microsoft melanjutkannya dengan merilis Project Centennial yang memudahkan pengembang aplikasi Windows desktop ke Windows 10. Seperti yang kita ketahui, saat ini jumlah aplikasi Win32 atau aplikasi desktop masih jauh lebih banyak ketimbang aplikasi Windows 10 yang menggunakan konsep Universal Apps. Aplikasi yang dihasilkan oleh Project Centennial ini dapat dijalankan di Xbox, Windows 10, dan Windows 10 for Phone.

Cara kerja Project Centennial ini adalah mengonversi aplikasi Win32 ke aplikasi Windows 10. Tool konversi akan menganalisa installer aplikasi dan mengubahnya ke dalam self-container Universal Windows App. Namun, cara ini masih memiliki kekurangan, yakni aplikasi belum bekerja dengan sempurna di Windows 10.

Ide dibalik Project Centennial ini adalah mengakomodasi aplikasi klasik agar dapat menampilkan antarmuka khas Windows 10. Pengembang dapat menghemat waktu untuk menhadirkan aplikasi Windows 10 tanpa melakukan coding dari nol. Pengembang juga dapat dengan cepat mengunggah aplikasi buatannya ke Windows Store.

Rabu, 06 Mei 2015

Intel Compute Stick Diperkenalkan di Indonesia, Dipasarkan Akhir Juni 2015

Intel baru saja memperkenalkan perangkat komputer berukuran saku yang diberi nama Compute Stick. Perangkat ini ditujukan untuk pengguna komputer yang ingin menggunakan PC untuk kepentingan home entertainment.
Komputer yang berukuran sangat kecil ini kabarnya mulai dipasarkan pada akhir Juni 2015 dan membidik pasar kelas menengah dan entry-level. Harga yang ditawarkan oleh Compute Stick di Indonesia adalah di bawah Rp 2 juta.


"Intel Compute Stick adalah sebuah perangkat komputer generasi baru yang praktis untuk para pengguna agar bisa melihat bahwa ketika menggunakan PC pada saat sekarang tidak perlu menggunakan perangkat yang besar lagi," kata Hermawan Sutanto, Channel Sales Director Intel Indonesia di Jakarta.

Spesifikasi yang ditawarkan oleh komputer mini Compute Stick ini tak bisa dipandang sebelah mata. Compute Stick ditenagai prosesor Intel Atom Z3735F quad-core generasi Bay Trail berkecepatan 1,33GHz dengan turbo hingga 1,83GHz yang didukung oleh 2MB cache, memori RAM 2GB DDR3 dan diperkuat oleh pengolah grafis dari Intel HD Graphics.

Tak hanya itu, Intel menghadirkan Compute Stick dengan dukungan memori internal berkapasitas 32GB yang didukung slot microSD untuk ekspansi memori eksternal. Konektivitas Compute Stick mengandalkan WiFi, Bluetooth, dan dua port microUSB. Juga tersedia port USB untuk menghubungkan Compute Stick dengan mouse, keyboard atau perangkat lainnya.

Melihat spesifikasi yang ditawarkan, kinerja yang ditawarkan oleh Compute Stick tak jauh berbeda dengan sebuah tablet Windows masa kini. Compute Stick ini cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan komputasi sehari-hari, sepertu browsing, chatting, membuat dan mengedit dokumen office, dan sebagainya.

Menariknya, perangkat ini dapat `menyulap` TV Anda di rumah menjadi perangkat komputer hanya dengan mencolokkannya ke port HDMI di TV.

Juga tersedua varian Ubuntu Linux juga mengusung spesifikasi yang serupa dengan Compute Stick versi Windows, tetapi memori internal yang diusung hanya 8GB saja.

Selasa, 05 Mei 2015

Microsoft Continuum ternyata Windows 10 ponsel ke kecil, full-blown PC Windows

Windows 8 ingin berubah menjadi tablet PC dan sebaliknya-dan gagal spektakuler. Tapi dengan bantuan Windows apps universal dan halaman dari pedoman Ubuntu Linux, Microsoft bertujuan untuk mengubah Windows 10 ponsel ke PC full-blown ketika mereka terhubung dengan PC.

Aplikasi yang universal Microsoft menggunakan dasar basis kode yang sama di perangkat dan skala agar sesuai dengan layar mereka sedang digunakan pada. Continuum adalah solusi Microsoft untuk memindahkan antara berbagai faktor bentuk.

Sejauh ini, Continuum sudah dibahas dalam hal perangkat pengalihan konversi ke antarmuka tablet ramah-sentuhan ketika Anda rip keyboard off Permukaan Anda, dan kembali ke paradigma desktop yang saat keyboard disambungkan. Dengan Windows 10 ponsel, perangkat akan melakukan yang sama ke PC tradisional ketika mereka terhubung ke monitor eksternal, bersama dengan mouse dan keyboard Bluetooth.

Mengapa hal ini penting: Windows Phone telah menderita kesenjangan aplikasi yang mengerikan. Microsoft berharap aplikasi universal akan menghilangkan hambatan yang adopsi pengguna. Continuum adalah bagian penting lain dari persamaan, karena harus menghapus benjolan dalam pengalaman aplikasi sebagai pengguna beralih dari satu perangkat ke perangkat lainnya.

Setiap layar bisa PC Anda
Sekilas pertama Microsoft yang tersedia Continuum untuk Windows 10 ponsel selama Build keynote pada Rabu sudah terlihat spektakuler. "Dengan Continuum untuk ponsel, kami percaya layar apapun dapat PC Anda," Microsoft Joe Belfiore bangga seru.

Bahkan hal-hal desktop sentris akan bekerja dengan baik. Belfiore ditampilkan copy dan paste mulus antara aplikasi mobile-centric, dan ya, bahkan ALT-TAB legendaris.

"Bayangkan efek ini pada negara-negara mobile-first," kata Belfiore.

Hal-hal yang kuat, dan persis tujuan yang sama seperti Canonical telah dengan Ubuntu untuk Android dan mencoba nya smartphone Ubuntu Ujung , yang gagal untuk memenuhi tujuan crowdfunding IndieGoGo nya tahun lalu. Tapi versi Microsoft sudah nyata , tidak seperti Ubuntu ambisi-dengan beberapa batasan. Continuum untuk Telepon membutuhkan pengembang untuk merangkul Windows apps yang universal untuk benar-benar bekerja, dan teknologi perlu hardware baru untuk fungsi. Untungnya, Microsoft berencana untuk demo beberapa hardware yang di Build, Kamis.

Convergence di Ubuntu Siap Tandingi Microsoft Continuum

Belum lama ini Canonical mengumumkan bahwa pihaknya sedang bekerja dengan fitur baru Convergence yang memungkinkan smartphone Ubuntu dapat digunakan sebagai PC desktop. Fitur Ubuntu Convergence besutan Canonical ini sekilas terdengar sama dengan Microsoft Continuum yang baru saja diperkenalkan.

Canonical mengungkapkan bahwa desktop Unity yang digunakan oleh Ubuntu Linux sudah dapat dijalankan dengan baik di pelbagai perangkat yang berbeda, yakni smartphone, tablet, notebook, dan TV. Perusahaan yang dipimpin oleh Mark Shuttelworth telah menggandeng vendor ponsel untuk merilis smartphone yang memiliki fitur Convergence.

Sebenarnya ide seperti ini sudah sejak lama digagas oleh Canonical dan saat itu pernah menggelar crowdfunding untuk mewujudkannya. Sayangnya, dana yang masuk saat itu tidak mencukupi, sehingga proyek tersebut dihentikan. Kini ide tersebut kembali mencuat dan menggunakan nama Convergence. Pengembangan fitur ini dimulai tahun 2015 ini.

Seperti apa cara kerja Convergence? Cara kerja Convergence sama seperti Continuum. Aplikasi yang mendukung Convergence nantinya akan menampilkan antarmuka yang berbeda sesuai dengan perangkat yang digunakan pengguna. Namun, hal ini membutuhkan dukungan dari pengembang aplikasi agar Convergence dapat berjalan dengan sempurna.

Sejauh ini, sebagian besar aplikasi yang tersedia untuk Ubuntu telah dirancang khusus untuk berjalan di desktop Unity. Meski demikian, Canonical juga telah merayu pengembang aplikasi Gnome, KDE, dan desktop lainnya untuk mempertimbangkan dukungan fitur Convergence, seperti yang dilansir dari Liliputing.

Intel Compute Stick akan Ditenagai Prosesor Core M?

Intel dikabarkan akan menggunakan prosesor Core M untuk komputer mini Compute Stick. Seperti yang kita ketahui, Intel Compute Stick adalah komputer mini seukuran flash drive yang menawarkan spesifikasi standar. Kinerja yang dihasilkan oleh Compute Stick juga tidak terlalu tinggi karena hanya mengandalkan prosesor Intel Atom.


Kehadiran komputer mini Compute Stick besutan Intel ini ternyata menarik perhatian konsumen. Salah satu kelebihan Compute Stick adalah dilengkapi kipas yang secara otomatis akan berputar ketika suhu meningkat. Sambutan positif inilah yang mendoring Intel untuk menghadirkan Compute Stick yang lebih powerful dengan prosesor Intel Core M.

Intel Compute Stick yang beredar saat ini ditenagai prosesor Intel Atom Z3735F quad-core generasi Bay Trail berkecepatan 1,33GHz dengan turbo hingga 1,83GHz yang didukung oleh 2MB cache, memori RAM 2GB DDR3 dan diperkuat oleh pengolah grafis dari Intel HD Graphics.

Intel menghadirkan Compute Stick dengan dukungan memori internal berkapasitas 32GB yang didukung slot microSD untuk ekspansi memori eksternal. Konektivitas Compute Stick mengandalkan WiFi, Bluetooth, dan dua port microUSB. Juga tersedia port USB untuk menghubungkan Compute Stick dengan mouse, keyboard atau perangkat lainnya.

Dukungan prosesor Core M dipastikan menjanjikan lompatan kinerja yang signifikan karena kinerja yang ditawarkan jauh lebih tinggi dari prosesot Atom. Meski menawarkan kinerja yang lebih tinggi, Intel Core M juga hemat energi dan tidak menghasilkan panas yang tinggi.

Seperti yang dilansir dari Liliputing, sampai saat ini belum diketahui kapan Intel akan meluncurkan komputer mini Compute Stick varian dengan prosesor Intel Core M.

Microsoft Office 2016 Public Review Telah Rilis

Microsoft telah resmi meluncurkan Office 2016 Public Preview yang telah dilengkapi dengan pelbagai fitur baru. Informasi ini diungkapkan oleh Jared Spataro, general manager di Office marketing team. Kini kita dapat mencicipi Office 2016 Public Preview dan memberikan umpan balik pada Microsoft agar lebih sempurna saat rilis final nanti.

“Office 2016 Preview akan mendapatkan tampilan awal pada rilis berikutnya dari Office pada desktop Windows, tetapi yang lebih penting mereka akan membantu membentuk dan meningkatkan masa depan Office,” kata Jared Spataro.
Aplikasi Office 2016 Public Preview ini hadir dengan tampilan baru yang lebih segar dan rapi. Salah satu fitur unggulan Office 2016 adalah dukungan real-time co-authoring di Microsoft Word yang memungkinkan beberapa orang sekaligus mengerjakan sebuah dokumen. Fitur ini sebelumnya hanya tersedia di Office Online, kini telah terintegrasi di Office 2016.

Microsoft Outlook di Office 2016 juga telah menerima update yang cukup signifikan di sektor Clutter folder. Microsoft mengungkapkan bahwa fitur ini akan mempelajari perilaku pengguna untuk membedakan apakah email yang masuk penting atau masuk kategori tidak penting. Office 2016 juga didukung oleh fitur Tell Me yang memudahkan pencarian command dengan mengetiknya.

Aplikasi Office 2016 ini kompatibel dengan sistem operasi Windows 7 atau lebih baru. Bagi pengguna yang ingin mencoba Office 2016, disarankan untuk melakukan uninstal terhadap aplikasi Office versi sebelumnya. Pelanggan Office 365 juga dapat berpartisipasi untuk menginstal dan menjajal Office 2016.

Jared menambahkan bahwa saat ini Office 2016 masih dalam tahap Public Preview atau ujicoba publik, sehingga performanya belum maksimal, serta masih terdapat bug, seperti yang dilansir dari TomsHardware & Liliputing .

Komputer Mungil Memori 64 GB Seharga Rp1,9 Jutaan

Halo...
Kali ini saya akan memposting artikel tentang Komputer Mungil Memori 64 GB Seharga Rp1,9. Berikut artikelnya...
Baru" dunia gadget dibuat heboh dengan kemunculan komputer mungil bernama Intel Compute Stick yang dirancang berukuran menyerupai flashdisk. Kemudian muncul produk baru bernama, Vensmile W10 mini PC yang menawarkan sejumlah spesifikasi unggulan.

Keunggulan tersebut terdapat pada kapasitas memori internal yang dua kali lebih besar dari Compute Stick. Vensmile W10 memiliki memori internal 64 GB, sedangkan Compute Stick hanya memiliki 32 GB.


Jika dibandingkan soal ukuran, Intel Compute Stick masih unggul karena lebih kecil dan compact. Sementara Vensmile W10 memiliki bodi lebih lebar dan hampir menyerupai hardisk.

Keduanya menggunakan prosesor sejenis yakni Intel Atom Z3735F Bay Trail ditambah RAM 2 GB. Opsi konektivitas, Vensmile W10 mini PC memiliki dukungan WiFi, Bluetooth 4.0, port micro USB, microSD serta port HDMI mini.

Vensmile W10 memiliki keunikan yaitu bisa menjadi powerbank bagi perangkat lain seperti tablet atau smartphone. Kapasitas baterainya berukuran 3.000 mAh.

Komputer mungil ini berjalan menggunakan sistem operasi Windows 8.1. Demikian seperti dikutip Betanews, Senin (4/5/2015).

Perangkat ini dibanderol seharga USD149. Untuk sementara, ketersediaan Vensmile W10 baru berada di Amerika. Tidak perlu khawatir, pengguna di Indonesia dapat membelinya melalui situs jual beli online aliexpress. `
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com