Hadirnya emoji sedianya untuk menambah sebuah percakapan lebih hidup dalam mengekspresikan maksud dan niat seseorang. Ekspresi diri ini terkadang tidak bisa diwakilkan dalam wujud teks saja. Muncul umumnya di layanan pesan instan, emoji kini juga ramai dijumpai di media sosial.
Sebelum masuk ke kontroversial emoji dari Windows 10, sebulan belakangan Apple juga menuai serupa. Melepas sederet emoji di pembaruan iOS 8.3 dengan menghadirkan opsi user untuk memilih warna kulit dari emoji wajah atau tangan yang digunakan. Bisa ditebak jika aksi ini dinilai sebagai hal rasis.
Apa yang dilakukan Apple ternyata memantik Microsoft untuk melepas emoji yang berkonsep serupa – kontroversial. Emoji jari tengah dihadirkan yang bisa dipakai untuk mengekspresikan diri dalam hal-hal yang umumnya negatif. Sebut saja mengejek, merendahkan, menghina, dan sejenisnya.
Celakanya lagi, deretan emoji jari tengah Windows 10 dihadirkan dalam enam pilihan warna yang berbeda. Sekilas, warna-warna yang ada menyerupai warna kulit manusia. Setidaknya Microsoft telah memicu kontroversi yang lebih dahsyat dari Apple, rasis (warna) dan penggunaan (jari tengah).
0 komentar:
Posting Komentar